Jakarta - Lembaga Survei PolMark juga mengukur elektabilitas empat parpol baru seperti Perindo, Berkarya, PSI, dan Garuda. Hasilnya, hanya Perindo partai baru yang mendapatkan dukungan pemilih dengan hanya 2,2%.
"Di antara partai-partai baru hanya Perindo yang diketahui masyarakat cukup luas. Ini karena ekspose media yang luas Perindo bisa melampaui partai lama dan partai baru terkait pengetahuan masyarakat," ujar CEO PolMark Eep Saifullah Fatah saat membacakan rilis di Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Setelah Perindro, Partai Berkarya berada di posisi kedua dengan elektabilitas 0,1%. Sementara PSI dan Partai Garuda 0,0%.
Survei ini digelar 13-25 November 2017 dengan sampel 2.600 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling) di seluruh provinsi, dan 260 desa. Margin error +/- 1,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hal ini, Ketua DPP PKB Lukman Eddy memprediksi jumlah parpol-parpol baru ini akan berguguran. Apalagi dengan adanya verifikasi melalui sipol yang makin memperketat proses seleksi.
"Verifikasi KPU membantu mengantisiapsi kecurangan-kecurangan yang dilakukan, sipol efektif menghilangkan SK palsu, KTP palsu. Apa yang terbaca di sipol faktual. Saya yakin apa yang terbaca faktual akan terbaca di sipol," kata Lukman di tempat yang sama.
"Kita tunggu berdasarkan sistem yang dibuat sudah mengurangi 14 parpol tinggal 12 parpol, Berkarya dan Garuda ternyata tidak memenuhi syarat dari penelitian administrasi parpol, sebenarnya dari 9 parpol lain akan banyak yang berguguran. Saya prediksi, rekomendasi Bawaslu untuk penelitian lebih lanjut KPU faktual ya mungkin hanya 2 atau 3 yang lolos," sambungnya.
Lukman menambahkan dengan adanya pengisian sipol, pihaknya yakin parpol yang gugur verifikasi akan bertambah. Dia menyebut partai baru di Pemilu 2019 mendatang belum mampu menjadi alternatif.
"Faktanya kita melihat di Pemilu 2019 partai baru belum jadi alternatif karena belum didukung infrastruktur pendirian partai yang baik, masih seadanya," ujar Lukman.
Sumber : Detik